Anggota-anggota dari masyarakat adat, petani, komunitas tradisional dan keturunan Afrika di Amazon dan Amerika Tengah , yang bertemu pada tanggal 9-11 Juli, 2024 di wilayah adat Alto-Turiaçu di negara bagian Maranhão di Brasil, menyerukan organisasi dan gerakan sosial di seluruh dunia untuk mendukung surat penolakan proyek dan program karbon di wilayah mereka, yang juga sering disebut sebagai REDD.
Tujuan pertemuan mereka adalah untuk bertukar pengalaman tentang REDD dan memperkuat perlawanan terhadap proyek dan program semacam itu. Surat tersebut menyatakan, "Kami menyimpulkan bahwa kami sedang menghadapi dua proyek: Proyek maut yang didorong oleh perusahaan-perusahaan minyak, pertambangan, hidroelektrik, agribisnis, dan infrastruktur besar, yang disokong oleh negara-negara, dan sekarang ditambah dengan proyek-proyek offset seperti REDD, dan satu lainnya adalah proyek kehidupan yang kami, masyarakat dan komunitas adat, promosikan sebagai sebagai rasa hormat dan kepedulian terhadap wilayah kami."
Menyadari bahwa proyek-proyek jenis REDD merupakan ancaman bagi lebih banyak komunitas, tidak hanya di Amerika Latin, tetapi juga di Afrika dan Asia Tenggara, para peserta ingin mengundang organisasi akar rumput, gerakan, dan kolektif lainnya yang menghadapi proyek-proyek semacam itu di wilayah mereka untuk bergabung, serta kelompok dan organisasi lain yang juga ingin menyatakan solidaritas dengan perjuangan ini untuk memperkuat pesan akhir surat tersebut: SUDAH CUKUP. Kami mengatakan TIDAK untuk REDD.
Batas waktu untuk mendukung surat: 18 Agustus 2024.
SURAT PENOLAKAN REDD DI WILAYAH MASYARAKAT ADAT, PETANI, DAN KOMUNITAS TRADISIONAL SERTA KETURUNAN AFRIKA
DI AMERIKA LATIN
Alto Turiaçu – Juli 2024
Pada tanggal 9-11 Juli, di Alto Turiaçu-Aldeia Ararorenda – wilayah adat masyarakat Ka'apor di negara bagian Maranhao; Brasil – kami mengadakan pertemuan pertama kami sebagai masyarakat adat, petani, komunitas tradisional dan keturunan Afrika, serta organisasi pembela hak-hak masyarakat adat dari berbagai negara di kawasan Pan-Amazon dan Amerika Tengah di mana proyek-proyek REDD+ (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) telah diterapkan. Selanjutnya, kami akan menyebutnya sebagai REDD, dan dalam referensi ini termasuk proyek-proyek lain yang dibuat dengan mengikuti logika yang sama dengan REDD (misalnya, proyek karbon hutan, proyek solusi berbasis alam, program REDD+ Yurisdiksi yang dilaksanakan oleh pemerintah negara bagian atau nasional, dan lainnya).
Setelah tiga hari berbagi pengalaman dan menganalisis apa arti REDD+ sesungguhnya bagi masyarakat dan wilayah kami, kami menyimpulkan bahwa kami sedang menghadapi dua proyek. Yang satu adalah proyek maut yang tengah dipromosikan oleh perusahaan-perusahaan minyak, pertambangan, hidroelektrik, agribisnis, dan infrastruktur besar, yang disokong oleh negara dan sekarang ditambah dengan proyek-proyek offset seperti REDD, serta proyek yang satu lagi adalah proyek kehidupan yang kami, masyarakat dan komunitas adat, promosikan melalui penghormatan dan perawatan terhadap wilayah kami.
Sehubungan dengan hal ini, kami mengeluarkan deklarasi berikut, agar saudara-saudari kami dari berbagai masyarakat dan komunitas tidak terjebak ke dalam perangkap REDD:
PROYEK MAUT REDD
1. Memecahbelah persatuan dan keharmonisan masyarakat kami dan menimbulkan konflik, bahkan di dalam keluarga dan budaya kami sendiri.
2. Mengancam kehidupan perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia– dengan merampas sumber kehidupan kami di hutan untuk makan dan mendapatkan air.
3. Mengkriminalisasi cara hidup masyarakat dan komunitas kami.
4. Memanipulasi para pemimpin kami untuk menandatangani kontrak tanpa persetujuan masyarakat kami.
5. Mencari keuntungan ekonomi yang lebih besar untuk bisnisnya dan mendorong deforestasi, karena semakin banyak deforestasi maka semakin banyak bisnis bagi perusahaan yang menjual kredit karbon.
6. Merampas wilayah kami dan mencuri otonomi kami.
7. Merupakan penipuan berkedok hijau. Seperti solusi palsu lainnya yang menghasilkan bencana iklim, contohnya “eksplorasi minyak non-konvensional,” “biofuel,” “penambangan yang “bertanggung jawab” atau emas “hijau”,” atau “transisi energi,” REDD memberi ruang bagi perusahaan untuk melanjutkan bisnis mereka sambil mencemari lingkungan.
Lebih jauh lagi:
8. Mekanisme offset seperti REDD memungkinkan perusahaan untuk terus mencemari lingkungan, dan mekanisme ini sama sekali tidak mengurangi emisi dari pencemaran tersebut.
9. REDD mendorong terciptanya kawasan lindung baru – yang bahkan memiliki modalitas baru untuk memasukkan kawasan pribadi – yang merampas dan mengasingkan kami dari wilayah kami sendiri.
10. Kami menolak “30x30” yang bertujuan memenuhi target konservasi dengan menguasai wilayah kami, sekaligus melindungi kepentingan perusahaan besar.
11. Pemerintah telah melanggar konstitusi dan mengubah undang-undang yang seharusnya melindungi wilayah kami, untuk memfasilitasi dan memberikan prioritas kepada perusahaan ekstraktif dan proyek-proyek sejenis REDD.
12. Proyek REDD adalah proyek maut, yang alih-alih melindungi, malah merusak alam dan masyarakat kami.
PROYEK KEHIDUPAN KAMI
1. Kami memperjuangkan wilayah, sungai, hutan, situs suci, roh-roh yang memiliki hubungan dengan kami (sehingga mereka dan kami dapat hidup), pengetahuan dan budaya leluhur, tanaman obat, bahan-bahan untuk rumah dan kerajinan tangan yang memberi kami nafkah, dan menyediakan makanan bagi kami.
2. Kami menuntut dan memperjuangkan pengakuan wilayah melalui pemberian hak milik kami.
3. Kami mengakui dan menghormati hak-hak alam yang selaras dengan manusia.
4. Kami menuntut kembali pemerintahan yang berdaulat, penentuan nasib sendiri, dan otonomi masyarakat.
5. Kami memperjuangkan dan menghormati cara hidup kami, yang akan menjamin pertahanan dan pemeliharaan wilayah kami.
6. Kami menuntut hak dasar atas persetujuan yang bebas, didahulukan, dan diinformasikan – termasuk hak veto – dilaksanakan, dengan mempertimbangkan Konvensi ILO 169 dan berbagai perjanjian dan deklarasi hukum internasional.
7. Kami mengakui dan menghormati pengetahuan tradisional sebagai syarat dasar untuk hidup.
8. Kami menghormati dan memperjuangkan kesehatan dan pendidikan yang sesuai dengan bahasa dan budaya kami.
9. Kami memperjuangkan wilayah yang damai, bebas dari perusahaan dan kebijakan pemerintah yang mencemari dan merusak.
10. Kami berupaya menciptakan peluang bagi kaum muda, berdasarkan pengetahuan dan kebijaksanaan kami.
11. Wilayah kami saat ini tidak memiliki nilai ekonomi. Mereka tidak ternilai secara finansial.
12. Kami menegaskan peran utama perempuan dalam membela wilayah kami.
13. Kami mendesak organisasi hak asasi manusia untuk bersuara dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa hak teritorial masyarakat kami dihormati.
Perusahaan-perusahaan telah membunuh kami sejak penjajahan. Saat ini, perusahaan minyak, pertambangan, dan agribisnis; bendungan dan proyek infrastruktur lainnya; proyek offset karbon seperti REDD; dan kebijakan negara yang terus melakukan etnosida terhadap masyarakat kami – membunuh budaya, bahasa, identitas, pengetahuan, dan kearifan lokal masyarakat kami.
SUDAH CUKUP! Kami mengatakan TIDAK kepada REDD!
Penandatangan:
• Coordinadora Nacional de Defensa de Territorios IndíJgenas Originarios Campesinos y AK reas Protegidas CONTIOCAP - Bolivia
• JUMU'EHA RENDA KERUHU - Centro de Formaça; o Saberes Ka'apor, Brazil
• TUXA TA PAME - Conselho de Gesta; o Ka'apor, Brazil
• Associaça; o das Mulheres Munduruku Wakoborun, Brazil
• Movimento Munduruku Ipereg Ayu, Brazil
• Movimento dos Pequenos Agricultores -MPA, Brazil
• Rede intercomunitaria Almeirim em Aça; o – RICA, Brazil
• Associaça; o ComunitaJ ria dos Trabalhadores Rurais, Extrativistas, Hortifrutigranjeiros da Comunidade Morada Nova do JaríJ – APROMOVA, Brazil
• Associaça; o dos Mines e Pequenos Produtores Rurais e Extrativistas da Comunidade de Repartimento dos Piloes-ASMIPPS, Brazil
• Proceso de comunidades negras de Colombia PCN, Colombia
• CORPORACIOK N CLARETIANA NORMAN PEREZ BELLO, Colombia
• TEJIDO UNUMA DE LA ORINOQUIA, Colombia
• Frente Nacional de Pueblos IndíJgenas -FRENAPI, Costa Rica
• Talamanca por la vida y por la tierra, Costa Rica
• FECONAFROPU, Loreto, Peru
• FEPIKECHA (FederacioJ n de Pueblos IndíJgenas Kechwa), Peru
• Colectivo Ambiental del Resguardo del gran Cumbal, Pueblo de los Pastos – Colombia.