The Green Economy

The Green Economy is a tactic used to “clean up” the image of corporations rather than address corporate capture and capitalism as the true drivers of deforestation. False solutions promoted under the Green Economy include certification, sustainable forest management, ecosystem services, REDD+, the bioeconomy, nature-based climate solutions, and zero net deforestation. Rather than stopping it, these “solutions” support corporate-driven destruction that is causing a deep social and ecological crisis.

Bulletin articles 24 October 2024
Artikel ini mengisahkan Podcast yang diluncurkan bersama Solidaritas Perumpuan, sebuah organisasi feminis dari Indonesia. Episode ini merupakan episode ketiga dalam seri “Perempuan Pejuang Tanah”, yang diproduksi oleh WRM bersama dengan organisasi-organisasi dari berbagai negara. Episode ini mengisahkan perlawanan perempuan terhadap perkebunan kelapa sawit, REDD, dan proyek skala besar untuk produksi pangan (Food Estate) di tiga desa di Kalimantan Tengah.
Action alerts 30 July 2024
Anggota-anggota dari masyarakat adat, petani, komunitas tradisional dan keturunan Afrika di Amazon dan Amerika Tengah menyerukan organisasi dan gerakan sosial di seluruh dunia untuk mendukung surat penolakan proyek dan program karbon di wilayah mereka.
Bulletin articles 27 February 2024
Dengan menggunakan argumen “pembangunan berkelanjutan”, pemerintah di kawasan Amazon terus memberikan insentif bagi ekstraktivisme. Menghadapi hal ini, pemimpin adat Alessandra Munduruku mengutarakan pemikirannya: “Yang kami butuhkan adalah demarkasi wilayah adat. Sudahi pembicaraan tentang bioekonomi, tentang keberlanjutan, karena kekerasan terjadi di sini dan saat ini.”
Bulletin articles 27 February 2024
Wilayah Amazon adalah salah satu garis depan perlawanan terhadap perluasan modal. Hal ini terlihat dari perjuangan para aktivis sosial seperti Chico Mendes, serta kehadiran sebagian besar masyarakat adat yang tersisa di bumi dalam gerakan isolasi sukarela. Namun, berbagai bentuk ekstraktivisme 'hijau' saat ini semakin berkembang di wilayah ini.
Bulletin articles 26 February 2024
Komunitas adat di Lembah Amazon Peru telah menciptakan jaringan untuk mempertahankan hak mereka atas wilayah dan penentuan nasib sendiri. Perjuangan mereka tidak hanya melawan deforestasi, namun juga melawan proyek konservasi dan pasar karbon—seperti proyek REDD—yang menyebabkan banyaknya ketidakadilan dan konflik internal.
Bulletin articles 26 February 2024
Masyarakat Ka'apor tinggal di Alto Turiaçu, di bagian barat laut negara bagian Maranhão di Brasil. Ini adalah wilayah adat terbesar di Amazon Timur dan bagian terbesar dari hutan hujan lestari di wilayah tersebut. Perusahaan asing telah tiba di sana untuk mengusulkan proyek REDD; yang telah menimbulkan konflik. Masyarakat sekitar menolak proyek-proyek tersebut dan mengorganisir perlawanan.
Other information 26 February 2024
Artikel ini menjelaskan bagaimana selama satu dekade, Forest Stewardship Council (FSC) telah mensertifikasi dua konsesi penebangan kayu milik perusahaan Maderera Canales Tahuamanu (MCT) di wilayah Madre de Dios, yang mencakup wilayah masyarakat adat dalam 'isolasi', yang dikenal sebagai "Mashco-Piro".
Bulletin articles 19 December 2023
Presiden Jokowi menyebut Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) sebagai “kawasan industri hijau terbesar di dunia”. Namun pada kenyataannya, janji ini jauh panggang dari api. KIPI justru akan menguras penggunaan bahan bakar fosil secara besar-besaran, perampasan lahan dan air, serta ancaman penggusuran paksa bagi masyarakat pesisir di kawasan ini.
Articles 4 December 2023
Siaran pers, 4 Desember 2023
Bulletin articles 22 July 2023
Artikel ini bercerita tentang kelompok perempuan di Kalimantan bernama “Hurung Hapakat” yang artinya “Bekerja Bersama”. Secara kolektif, dan melawan penindasan yang serius, mereka telah mereklamasi sebagian lahan perkebunan kelapa sawit untuk juga merebut kembali kedaulatan, martabat, dan kebijaksanaan pangan mereka.
Bulletin articles 16 January 2023
Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan khusus: yaitu pemerintahnya memutuskan untuk membangun ibu kota baru. Jika pemerintah di Brasil membangun Kota Brasilia sekitar 60 tahun yang lalu, pembangunan ibu kota baru Indonesia saat ini baru saja dimulai. Kedua proyek ini kental sekali dengan kolonialisme oleh negara, meskipun para pendukungnya mengklaim sebaliknya. Kedua cerita di atas juga menunjukkan bagaimana peran perjuangan sosial menjadi cara sebagai cara untuk menghentikan sejarah kolonialisme.
Bulletin articles 16 June 2022
Jejak kotor APP dan APRIL dalam merusak alam dan menyebabkan konflik agraria, kerugian rakyat, kriminalisasi serta kebakaran hutan dan lahan telah banyak dicatat.